BIOGRAFI KH. MAULANA IMAM SYUHADAK DAN
PROFIL YAYASAN PONDOK PESANTREN WALI SONGO

User Image

Romo Yai Maulana Imam Syuhadak adalah Pendiri Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo. Beliau akrab disapa dengan Abah Syuhadak. Beliau lahir di Menampu/Jember 05 Juli 1942, dari pasangan Mujahid dan Nasihatun. Beliau merupakan sosok yang berkharisma, ramah- tamah,rajin bersilaturrahmi, menyapa kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal dan terkenal dengan andap ashornya sehingga membuat beliau menjadi sosok Kyai yang dihormati dan disegani.

Abah Syuhadak berasal dari keluarga sederhana tetapi kental dengan Agama. Beliau putra ke 1 dari 5 bersaudara. Saudara-saudara Abah Syuhadak semua berkiprah pada Agama dan rata-rata menjadi Kyai yang ada di daerah Jawa, Kalimantan dan Lampung khususnya.

Pendidikan non Formal yang pernah ditempuh oleh beliau adalah ada beberapa Pondok Pesantren yang ada di Jawa. Seperti Pondok As-Suniyah Kencong yang ketika itu diasuh oleh Kyai Jauhari Zawawi selama kurang lebih 3 tahun, kemudian Beliau melanjutkan tabarukan dengan Syekh Hayyi Malang macanbang Tulung Agung dan dengan Abah Yai Jauhari Umar Pasuruan. Hingga Beliau tabarukan dengan Kyai Ahmad Muzaky sehingga Beliau menjadi Pendiri Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani seperti sekarang ini.

Masa remaja Beliau banyak dihabiskan di Jawa dengan belajar, silaturrahmi Alim Ulama', tabarukan dan kerja keras karena Beliau sebagai Saudara tertua hingga pada suatu ketika di Pesantren Kencong tatkala Beliau khatam kitab yang dikaji dan kemudian akan mengkaji kitab yang lainnya Beliau pulang ke Gumuk Mas untuk mencari bekal dengan berjalan kaki kemudian menyuruh saudara-saudara tetap di Pondok.

Hingga pada tahun 1983 Beliau Hijrah ke Lampung dan bertempat tinggal di Bumi Raharjo di kediaman Pakde Beliau H. Qomari dan Beliau muqim selamal tahun. Dan pada tahun 1985 akhirnya Beliau hijrah lagi ke desa Sukajadi bertempat tinggal di suatu rumah yang sangat sederhana Beliau mulai bekerja keras membuka usaha dan menyebarkan ilmu yang beliau punya hingga pada tahun 1986 Beliau berhasil menikahi seorang gadis ayu di desa itu, yaitu Ibu Nyai Hj. Umi Salamah Syuhadak merupakan putri dari Bapak Sumarlin dan Ibu Fathonah. Dari pernikahannya, Beliau dikaruniai 4 orang putra putri dan pada tahun 1986 ini pula Beliau sudah mempunyai Santri kurang lebih 15 orang.

Dengan berbekal niat dan kemauan yang ada, Beliau merintis Pesantren layaknya Ulamak Salaf. Beliau mengajar mengaji dengan menggunakan metode Sorogan, wethonan dan Sekolah Diniyah yang santrinya berasal dari desa Sukajadi dan sekitarnya.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa Beliau memberi nama Wali Songo terhadap Pesantrennya?. Ternyata pendiri pesantren ini mengharapkan dengan nama tersebut bisa mendapat curahan barokah dari Allah SWT, sebagai mana diberikan kepada Wali Songo. Mereka itu sebagai penyebar agama Islam di Indonesia.

Berawal dari Asrama Geribig beliau merintis pesantren ini dengan merehab masjid Jami'atul Huda pada tahun 1986. setelah itu mendapat bantuan dari pemerintah berupa satu unit gedung Madrasah tahun 1987. Sehingga pada tahun itu di bukalah Madrasah Ibtidaiyyah. Sedangkan pada tahun 1990 Pesantren membangun gedung asrama satu unit berukuran 6 x 30 m. Asrama itu terdiri dari Kantor, dan Beberapa unit asrama.

Pada tahun 1991, Pesantren membeli tanah yang letaknya persis.di belakang pondok. Tanah tersebut untuk perluasan pondok dan mendirikan aula dengan berukuran 8 x 20 m. Pada tahun 1992, Pesantren membuat asrama putra dua unit, dimana setiap unit berukuran 6 x 30 m, dengan dinding geribig. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1993, Pesantren mendirikan satu unit gedung Aliyah dengan tiga lokal di tambah satu kantor. Pada saat itu pula, pesantren membeli tanah delapan rante untuk mendirikan Asrama Putri dengan ukuran 6 x 30 m dan 6 x 14 m.

Tiga tahun berikutnya dengan bantuan dari Departemen Agama Pusat, sebesar 10 juta, Pesantren merehab asrama Putra. Asrama yang semula berasal dari geibig itu akhirnya memiliki 20 kamar. Begitu juga asrama putri, pada tahun itu juga direnovasi. Begitu juga setelah tahun 1996, atas bantuan masyarakat setempat, pesantren juga membangun gedung madrasah dengan enam lokal dan satu kantor.

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren, ada rencana untuk memperluas areal pondok, tetapi, terganjal oleh kesiapan anggaran yang tidak tercukupi. Untuk itu pihak pondok sedang menggalang pengumpulan dana dari berbagai sumber, termasuk mengharapkan bantuan pemerintah agar perluasan pondok dapat dengan cepat terealisasi.

Untuk memantapkan perjalanan pondok pesantren ini, pada tanggal 30 Desember 1992, di bentuklah Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo. Yayasan ini menaungi semua kegiatan yang ada di pesantren. Seiring dengan itu perjalanan Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo dibentuklah sekolah formal untuk menyeimbangi sekolah non formal. Sekolah pertama yang didirikan adalah Madrasah Ibtidaiyah yang didirikan pada tahun 1987 dengan kepala sekolah Bapak Dardiri. Setelah MI berjalan optimal dilanjutkan pada tahun 1992 didirikanlah MTs dengan kepala sekolah Bapak Mustajab. Dan dilanjutkan pada tahun 1994 didirikanlah Madrasah Aliyah yang dikepalai oleh Bpk. Drs. Saiful Parjono dan pada tahun 2013 didirikanlah PAUD Wali Songo yang semua instansi tersebut bermuara ke Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo dan kini menjadi YAYASAN WALI SONGO SUKAJADI.

Tahun demi tahun kemajuan demi kemajuan mulai tampak. Berangkat dari kemajuan tersebut baik Ustadz/ustadzah beserta segenap dewan guru beserta stafnya semuanya mengabdi dan berkhidmah di Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo demi kemajuan Pondok Pesantren Wali Songo dari dahulu, sekarang ila Yaumil qiyamah. Amien...

Dan selanjutnya, Beliau Romo Yai Maulana Imam Syuhadak dipanggil ke rahmatullah pada tanggal 27 Juli 2009. Semoga Beliau mendapatkan derajat Syuhadak disisi-Nya. Kemudian tonggak perjuangan beliau diteruskan oleh putera pertamanya Gus Syaikhul Ulum Syuhadak,S.Pd.I hingga sekarang ini.